Peran Alam dalam Dikalahkan Sang Sapurba Ditinjau dari Perspektif Etika Lingkungan
(1) Universitas Sebelas Maret
(2) Universitas Sebelas Maret
(3) Universitas Sebelas Maret
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amanriza, Pe E. (2000). Dikalahkan Sang Sapurba. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau.
Bourdeau. (2003). The Man Nature Relationship and Environmental Ethics. Journal of Environmental Radioactivity, 7 (2), 9-15. https://doi.org/10.1016/S0265-931X(03)00180-2
Dewi, N. (2015). Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Indonesia Kontemporer: Analisis Ekokritik Cerpen Pilihan Kompas. Jurnal LITERA, 14 (2), 376-391. https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7211
Effendy, T. (2004). Tunjuk Ajar Melayu: Butir-Butir Budaya Melayu Riau. Yogyakarta: Adicita Karya.
Endraswara, S. (2015). Ekokritik Sastra: Konsep, Teori, dan Terapan. Yogyakarta: Morfalingua.
------. (2016). Sastra Ekologis: Teori dan Praktik Pengkajian. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Hamidy, U.U. (1987). Rimba Kepungan Sialang. Jakarta: Balai Pustaka.
Hardiningtyas, P. R. (2016). Masalah Tanah dan Krisis Lingkungan di Bali dalam Antologi Puisi Dongeng dari Utara Karya Made Adnyana Ole. Atavisme, 19 (1), 45-59. http://dx.doi.org/10.24257/atavisme.v19i1.180.45-59
Haron, D. (2002). “Pemikiran Melayu Tentang Alam dan Hakikat Diri “, Dalam Ed. Al-Edrus, S. M. D, Pemikiran Melayu Tentang Alam Dan Hakikat Diri: Kumpulan Kertas Kerja Kolokium Bahasa dan Pemikiran Melayu/Indonesia 11, 113-138. Kuala Lumpur : DBP.
Garrard, G. (2004). Ecocriticism. London and New York: Routledge.
Glotfelty, C. dan Fromm, H. (1996). The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literar Ecology. Athens and London: University of Georgia Press.
Homer-Dixon, T. F (1999). Environtment, Scarcity, and Violence. New Jersey: Princeton University Press.
Jencks, C. (1996). What is Post-Modernism dalam Lawrence E Cahoone, ed. From Modernism to Postmodernism: An Antology. Massachusetts: Blackwell Publishers.
Kafrawi, M.(2008). Mengadili Sang Sapurba Berdasarkan Mitos Sang Sapurba. Jurnal Surya Seni, (1), 1-12. http://journal.isi.ac.id/index.php/pasca/article/view/81
Kaswadi, K. (2015). Paradigma Ekologi dalam Kajian Sastra. Jurnal Paramasastra, 2 (2), 31- 45. http://dx.doi.org/10.26740/parama.v2i2.1507
Keraf, A.S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas.
Koentjaraningrat. (1990). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
------. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mackenzie, L. (2012). It's A Queer Thing: Early Modern French Ecocriticism. French Literature Series, 3 (9), 15-42. https://doi.org/10.1163/9789401208840_003
Mahayana, M. S. (2015). Kitab Kritik Sastra. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Nengsih. Y. (2016). Tumpangsari Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guimeensis Jacq.) dengan Tanaman Karet (Hevea brassiliensis L.). Jurnal Media Pertanian, 1 (2), 69-70. http://jagro.unbari.ac.id/index.php/agro/article/view/18
Nurhayati, A.D., Aryanti, E., dan Saharjo, B. H. (2010). Kandungan Emisi Gas Rumah Kaca pada Kebakaran Hutan Rawa Gambut di Pelalawan Riau. Pertanian Indonesia, 15 (2), 78-82. http://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/6483
Nurhidayati, N., Hafizianor, H., Muhammad, M., Fauzi, H. (2016). Perubahan Sosial Masyarakat di Pedesaan Hutan Rawa Gambut (Kajian Alih Guna Hutan Rawa Gambut Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Marabahan Kabupa-ten Barito Kuala. Enviro cienteae, 12 (3), 256-266. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/es/article/view/2451
Quick, P. S. (2004). An Ecocritical Approach to The Southern Novels of Cormac Mccarthy Athens. Georgia: A Dissertation Submitted to the Graduate Faculty of The University of Georgia in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree Doctor of Philosophy.
Rolston, H. (2003). Environmental Ethics. Oxford: Blackwell Publishing.
Saddhono, K., Hartata, A., Anis, M.Y. (2016). Dialektika Islam dalam Mantra sebagai Bentuk Kearifan Lokal Budaya Jawa. Akademika, 21 (1), 84-98. http://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/akademika/article/view/457
Saddhono, K. (2017). Membangun Kearifan Lokal Melalui Karya Sastra dan Budaya Daerah (Jawa). Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Budaya, 8-16.
Saputra, S.D. (2010). Kearifan Lokal yang Terkandung dalam Upacara Tradisional Kepercayaan Masyarakat Sakai-Riau. Tanjungpinang: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Septiningsih, L. (2015). Kepedulian Lingkungan dalam Jamangilak Tak Pernah Menangis. Atavisme, 18 (1), 63-74. http://dx.doi.org/10.24257/atavisme.v18i1.33.63-74
Silvan, R. dan Bennett, D. (1994). The Greening of Ethics. Cambridge: The White Horse Press.
Sobri, M. A. (2011). Konflik dan Kekerasan Antara Masyarakat Melayu Tambusai dengan PT. Torganda Property. Jurnal Universitas Islam Riau, 4 (1), 1-22. http://jurnal.uir.ac.id/index.php/JIS/article/view/262
Subiksa, I.G.M., Hartatik, W., & Agus, F.. (2011). Pengelolaan Lahan Gambut secara Berkelanjutan. Bogor: Balai Penelitian Tanah.
Soerjani, M. (1997). “Penerapan Teknologi Manajemen Industri dalam Manajemen Lingkungan”. Seminar Teknologi Industri untuk Aplikasi Ilmiah Lingkungan dan Bisnis, 25. Jakarta: STMI.
Sugiarti. (2017). Kajian Ekobudaya pada Novel Tirai Menurun Karya Nh. Dini. Atavisme, 20 (1), 110-121. http://dx.doi.org/10.24257/atavisme.v20i1.277.110-121
Thamrin, H. (2014). Revitalisasi Kearifan Lokal Melayu dalam Menjaga Hormanisasi Lingkungan Hidup. Jurnal Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, 6 (1), 90-106. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/toleransi/article/view/899
Thamrin, H. dan Saam, Z. (2016). Eco-Religo-Culture: Suatu Alternatif Pengelolaan Lingkungan. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 15 (1), 84-136. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/al-fikra/article/view/4009
Wahyunto, A. D., Pitono, D., dan Sarwani, M. (2013). Prospek Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. Perspektif, 12 (1), 11-12.
Waluyo, H.J. (1994). Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Whelan, R.J. (1995). The Ecology of Fire. New York: Cambridge University Press.
Ujang, Z. (1989). Tinjauan Terhadap Pendidikan Bersepadu: Suatu Sorotan dalam Pengajian Kejuruteraan Alam Sekitar. Jurnal Pendidikan Islam, 2 (1), 39-42.
DOI: https://doi.org/10.24257/atavisme.v21i2.474.224-237
Article metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
ATAVISME INDEXED BY:
ATAVISME is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Visit Number: