Membaca Indonesia dalam Orang-Orang Bawah Tanah: Kumpulan Naskah Drama

Nur Seba(1*)

(1) Balai Bahasa Surabaya , Jalan Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo
(*) Corresponding Author

Abstract


Sebagai institusi sosial, karya sastra menghadirkan kehidupan dan masalah-masalah realitas sosial dalam rnasyarakat yang memengaruhi kehidupannya. Itulah sebabnya mengapa karya sastra memiliki fungsi sosial sebagai reaksi, penerimaan, kritik, atau ilustrasi tentang keadaan tertentu sebagaimana llham Zoebazary menggambarkan Indonesia sejak Orde Baru hingga reformasi dalam kumpulan naskah dramanya. Kritik yang diketengahkan berhubungan dengan pelayanan pemerintah, perilaku aparat pemerintah, kehidupan rakyat kecil, dan persoalan- persoalan sosial lainnya

Abstract:
As a social institution, a literary work presents a life and consists of-mostly-social realities that influence life. That is why literary works have social functions as a reaction, conception, criticism, or illustration about certain situation. As llham Zoebazary describes Indonesia since new era government until reformation period in his collection of drama texts. Criticisms that are presented interrelated with governments service, behavior and attitude of government official, proletariat's life, and so on.

Keywords: the collection of drama, underground people. and proletariat

Keywords


kumpulan drama; orang bawah tanah; rakyat kecil

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24257/atavisme.v12i2.169.181-192

Article metrics

Abstract views : 1610 | views : 3102

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




ATAVISME INDEXED BY:

   

ATAVISME is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

Visit Number:

View My Stats