Muatan Politik Propaganda Kolonial Jepang dalam Cerpen dan Drama Karya Idrus
I Wayan Nitayadnya(1*)
(1) Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Untad I, Bumi Roviga, Tondo, Palu 94118 (*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengungkap bentuk propaganda yang dilakukan oleh pihak kolonial Jepang dalam cerpen “Ave Maria” dan drama empat babak “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Teori yang digunakan untuk mengungkap hal tersebut adalah teori hegemoni Gramsci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan, deskriptif analitik, dan penyajian secara naratif. Hasil analisis menunjukkan bahwa karya Idrus yang ditulis pada masa pendudukan Jepang di Indonesia sarat dengan muatan politis, yaitu politik propaganda yang diterapkan oleh pemerintah Jepang untuk menggelorakan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Muatan propaganda yang tercermin dalam karya tersebut adalah agar rakyat Indonesia tidak hanya memikirkan atau mementingkan kepentingan pribadi tetapi juga harus memikirkan atau mementingkan kepentingan bangsa dan agar rakyat Indonesia giat bekerja untuk membantu perjuangan dalam mencapai kemerdekaan nusa dan bangsa, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh pemerintah Jepang pada saat memerintah Indonesia.
Abstract:
In this study, the forms of Japanese propaganda is revealed in Idrus’s short story “Ave Maria” and drama “Kejahatan Membalas Dendam”. Gramsci’s hegemony theory is applied to reveal them. The method used in analyzing the data is descriptiveanalytic. The whole research is written in the narrative text. The result of the analysis shows that Idrus’s works written in the Japanese colonization have many of political contents, which was utilized by the Japanese government to spur the Indonesians’ spirit of war. The propaganda contents which were described in the works have the intention that the Indonesians must not only think their personal interest, but also the public interest. Another content is that Indonesian had to work hard to assist Japan in the war with Ally, in order to achieve Indonesian independence, as it had been promised by the Japanese government at the time.