SEMANGAT REVOLUSI PRANCIS DAN PATRIOTISME NAPOLEON BONAPARTE DALAM PERSPEKTIF BARU SASTRA JAWA

Mukhammad Nur Rokhim(1*), Yusro Edy Nugroho(2), Pardi Suratno(3)

(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Badan Riset dan Inovasi Nasional
(*) Corresponding Author

Abstract


Peristiwa Revolusi Prancis pada abad XVIII menjadi awal perubahan tatanan dunia guna melepaskan diri dari belenggu perbudakan. Secara politik maupun kultural, semangat revolusi dihidupkan kembali melalui teks sastra. Kanonisasi sastra Jawa kisah Napoleon pada masa kolonial memunculkan perspektif baru pada abad XX, yaitu semangat kebebasan. Hal ini ditemukan dalam teks klasik Cariyos Napoleon Bonaparte koleksi PNRI Nomor NB 1410 yang ditulis pada abad XX. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep penafsiran orang Jawa terhadap peristiwa Revolusi Prancis dalam sudut pandang baru sastra Jawa Napoleon. Penelitian ini menggunakan  pendekatan mimetik melalui teori new historicism. Data primer penelitian diambil dari unsur tokoh, penokohan, dan alur, sedangkan data sekunder diperoleh dari karya sastra Jawa lainnya yang berkaitan dengan peristiwa Revolusi Prancis atau bersinggungan dengan Napoleon Bonaparte. Melalui pembacaan hermeneutika, teks ini menawarkan gagasan baru dari konsep budaya yang mengisi teks tersebut, yakni orientasi semangat perjuangan dan nasionalisme rakyat. Tokoh Napoleon Bonaparte dianggap sebagai tokoh yang memberikan keteladanan guna menggugah semangat patriotisme bagi masyarakat Jawa.

Keywords


French Revolution; Napoleon Bonaparte; Javanese Literature; New Historicism;

Full Text:

PDF

References


Artika, I. W. (2015). “Pengajaran Sastra dengan Teori New Historicism.” Prasi, 10(20 (Juli—Desember)).

Asari, M. Z. (2021). Kisah Perang Napoleon dalam Naskah Babad Napoleyon Pupuh I-V (Suntingan Teks dan Terjemahan). Skripsi. Program Studi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada

Drakakis, J., & Fludernik, M. (2014). Introduction: Beyond new historicism? In Poetics Today (Vol. 35, Issue 4). https://doi.org/10.1215/03335372-2873485

Fakih, F. (2012). Conservative corporatist: Nationalist thoughts of aristocrats: The ideas of Soetatmo Soeriokoesoemo and Noto Soeroto. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 168(4), 420–444. http://www.jstor.org/stable/23339341

Florida, N. K. (2003). Javanese Literature in Surakarta Manuscript Volume 2: Manuscript of The Mangkunegaran Palace. New York: Cornell University.

Hoogervorst, T., & Nordholt, H. S. (2017). Urban Middle Classes in Colonial Java (1900–1942): Images and Language. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 173(4), 442–474. http://www.jstor.org/stable/26281612

Jedamski, D. A. ;, & Chambert-Loir, H. (2009). Terjemahan Sastra dari Bahasa-Bahasa Eropa ke dalam Bahasa Melayu sampai tahun 1942. Sadur Sejarah Terjemahan Di Indonesia Dan Malaysia, 171–203. https://hdl.handle.net/1887/15115

Lyu, X. (2021). An Introduction to New Historicism. Proceedings of the 2021 6th International Conference on Social Sciences and Economic Development (ICSSED 2021), 543. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210407.203

Marihandono, D. (2019). Persepsi Orang Jawa terhadap Napoleon Bonaparte berdasarkan Manuskrip Naskah Serat Napoliyun Karya Sultan Hamengku Buwono VI. Proceedings International Symposium on Javanese Studies and Manuscript of Keraton Yogyakarta, pp. 69-88

Marsono., Hendrosaputro, W. (1999). Serat Napoleon Bonaparte: Suntingan Teks, Terjemahan, dan Analisis Semiotika. Yogyakarta: Lembaga Studi Jawa

Nuruddin. (2015). Ide Pembaharuan Napoleon Bonaparte dan al-Tahtawi di Mesir. Al-Ma’rifah, 12(1), 18–23. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/almakrifah.12.01.02

Riyadi, S. (2002). Tradisi Kehidupan Sastra di Kasultanan Yogyakarta. Yogyakarta: Gama Media

Rocher, J. (2019). Misteri Napoleon. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Rohmadi, N., & Warto, W. (2019). Volksraad (People Council): Radicale Concentratie Political Arena and National Fraction, 1918-1942. Jurnal Humaniora, 31(2). https://doi.org/10.22146/jh.v31i2.30505

Rokhim, M. N., & Nugroho, Y. E. (2021). Hibriditas Aristokratisme Barat ke Kraton Surakarta dan Yogyakarta Melalui Babad Napoleon Bonaparte. In N. H. Insani (Ed.), International Conference on Local Wisdom (INCOLWIS) 2021 (pp. 197–218). UNNES Press.

Rokhim, M. N. (2023). Kajian Filologi Serat Cariyos Napoleon Bonaparte. Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Setyawan, S. (2022). Serat Babad Prang Nederlan dalam Kajian Filologi. Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Sitepu, C. F. (2018). Sejarah Hukum Perdata Dagang di Indonesia: Pendekatan Kepustakaan. NIAGAWAN, 7(3). https://doi.org/10.24114/niaga.v7i3.11605

Veenstra, J. R. (1995). The New Historicism of Stephen Greenblatt: On Poetics of Culture and the Interpretation of Shakespeare. History and Theory, 34(3). https://doi.org/10.2307/2505620

Van Rijckevorsel, L. (1929). Babad Tanah Djawi Lan Tanah-tanah Ing Sakiwa-Tengenipoen. Groningen-Den Haag-Weltevreden: J. B. Wolters' U. M

Wangsanagara. (1938). Gedenkboek Pangreh - Prodjo Bond Soerakarta. Surakarta: N.V. Stoomdrukkerij Siedhianho

Widodo, E. P., Pudjiastuti, T. (2014). Suntingan Teks Serat Napoleon. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia




DOI: https://doi.org/10.24257/atavisme.v26i1.879.14--30

Article metrics

Abstract views : 800 | views : 1386

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




ATAVISME INDEXED BY:

   

ATAVISME is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

Visit Number:

View My Stats