PENGARUH LEGENDA LA HILA PUTRI MA MBORA DALAM TRADISI-TRADISI MASYARAKAT DONGGO NUSA TENGGARA BARAT

Muhammad Ifan(1*), Eggy Fajar Andalas(2)

(1) Universitas Muhammadiyah Malang
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Legenda La Hila Putri Ma Mbora (Seorang Putri Yang Hilang) merupakan sastra lisan yang hidup di kalangan masyarakat Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebagai cerita yang diwariskan antargenerasi oleh nenek moyang masyarakat Bima, saat ini legenda ini bertransformasi dalam tradisi-tradisi masyarakat Donggo, Bima. Banyak tradisi dalam masyarakat Donggo Bima yang terpengaruh oleh keberadan legenda ini. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tradisi-tradisi masyarakat Donggo, Bima, yang dipengaruhi oleh legenda La Hila Putri Ma Mbora. Untuk melakukan hal tersebut digunakan metode etnografi. Etnografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi digital. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada informan kunci dan studi dokumen. Teknik analisis data penelitian menggunakan model Milles dan Hubberman, yaitu reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legenda La Hila Putra Ma Mbora telah bertransformasi ke dalam berbagai bentuk tradisi masyaraat Bima, yaitu syair kalero, pesta raju, cola nasa, adat kematian, dan tradisi berpakaian perempuan Bima.

 

The legend of La Hila Putri Ma Mbora (A Missing Princess) is an oral literature that lives among the community of Bima, West Nusa Tenggara. As a passed down story between generations, today, this legend is transformed into the traditions of the Donggo people of Bima. Many traditions in the Donggo Bima community were influenced by the existence of this legend. This study aims to describe the traditions of the Donggo, Bima, who were influenced by the legend of La Hila Putri Ma Mbora. Ethnographic method is applied to conduct the research. Method used in this research is digital ethnography. Data collection techniques were carried out through interviews with key informants and document studies. Data analysis techniques is using the Milles and Hubberman models, namely data reduction, data presentation, data interpretation, and drawing conclusions. The results showed that the legend of La Hila Putra Ma Mbora had transformed into various forms of Bima community traditions, namely kalero poetry, raju parties, cola nasa, death customs, and Bima women's dress traditions.

 


Keywords


Legend of la hila putri ma mbora; transformation; donggo traditions;

Full Text:

PDF

References


Andalas, E. F. (2017). Dampak dan Fungsi Sosial Mitos Mbah Bajing Bagi Kehidupan Spiritual Masyarakat Dusun Kecopokan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jurnal Puitika, 13 (1), 20–31.

Andalas, E. F. (2018). “Cerita Rakyat dan Tradisi Masyarakat Agraris Nusantara: Mitos Dewi Sri (Jawa) dan Legenda Putri Mandalika (Sasak).” Pp. 1—12 in Kisah-Kisah Perempuan dan Cerita Rakyat Nusantara 2, edited by P. Karyanto. Surabaya: Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga

Bahtiar, A. (2023) "Unsur Kebudayaan dalam Cerita Rakyat Sumatra Barat Puti Banduik Karya Krisnawati: Tinjauan Antropologi Sastra." Sasando: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal, 6.1 (2023): 27-39.

Bandem, I M. (1998). "Transformasi Kesenian dalam Pelestrian Nilai Budaya Bali" dalam Puspanjali. Editor Jiwa Atmaja. Denpasar: CV. Kayumas.

Beni, L. (2023). Analisis Semiotik Mantra Balala Dayak Bakati Desa Sekaruh Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang (Doctoral Dissertation, IKIP PGRI Pontianak).

Bryman, A. (2012). Social Research Methods. Oxford, NY: Oxford University Press.

Hidayatullah, D. (2020). Legenda Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Pengaruhnya pada Masyarakat Banjar. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, 16(2), 169-182.

Khairiah, I. (2021). Dampak Legenda La Hila Putri Donggo Kala Kabupaten Bima terhadap Kebudayaan dan Sosial Masyarakat. Cerita Rakyat, Budaya, dan Masyarakat, 84.

Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1), 3-4.

Nurgiyantoro, B. (2018). Transformasi unsur pewayangan dalam fiksi Indonesia. Yogyakarta: UGM PRESS.

Rokhmawan, T., & Firmansyah, M. B. (2018). Budaya Lisan sebagai “Pembawa Nilai Normatif” Masyarakat Santri: Analisis Konten Didaktik dan Penyusunan Cergam Legenda Para Ulama.

Rosnilawati. (2016). “Studi Komparatif Legenda La Hila (Bima) dan Legenda Putri Mandalika (Lombok)”. Skripsi. Mataram: Prodi Pendidikan Bahasa-Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP, Universitas Mataram.

Suciati, S. (2014). Struktur dan Nilai Moral Cerita Rakyat Bima “Legenda La Hila” dan Kaitannya dengan Pembelajaran Sastra di SMP. Disertasi. Universitas Mataram).

Woro, K. N., (2021). Analisis Nilai Sosial, Politik, dan Hukum pada Tarian Kalero sebagai Simbol Kultural Sosial Masyarakat Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Mataram.




DOI: https://doi.org/10.24257/atavisme.v26i1.812.54--64

Article metrics

Abstract views : 1291 | views : 518

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




ATAVISME INDEXED BY:

   

ATAVISME is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

Visit Number:

View My Stats