"Ngasag" di dalam Geguritan Gambaran Konflik Nilai Budaya Tani Jawa
(1) Balai Bahasa DIY
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengungkap pertentangan/konflik antara nilai ideal (saling menolong sesama manusia) dan praktiknya (realitas kehidupan) di tengah kehidupan para pelaku ngasag (pencari sisa-sisa padi setelah panen). Masalah di dalam penelitian ini adalah pertentangan/konflik antara nilai ideal di dalam budaya tani Jawa dan praktiknya tersebut di dalam geguritan “Ngasag” karya St. Iesmaniasita, “Paceklik” karya Prijanggana, dan “Ngangseg” karya Rahmadi K. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi Pierre Bourdieu. Ngasag merupakan arena sosial bagi para pelaku ngasag melalui manuvernya dan ngasag merupakan habitus dari suatu kondisi sosial mereka yang miskin. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah riset pustaka sehingga masalah pertentangan nilai di dalam puisi “Ngasag”, “Paceklik”, dan “Ngangseg” dapat diungkap. Dari pembahasan, penelitian ini berhasil mengungkap bahwa antara nilai ideal dan praktiknya, yang terkandung di dalam kegiatan ngangsag pada geguritan karya St. Iesmaniasita, Prijanggana, dan Rahmadi K., terjadi pertentangan.
[Title: “Ngasag” in Geguritan Description of Value Conflicts in Javanese Peasant’s Culture]. This research aims to reveal the conflict between the ideal value (helping each other) and its practice (the reality of life) in the life of the ngasag actors (collector of leftover rice after harvest). The problem in this research is the conflict between the ideal value and its practice in St. Iesmaniasita’s poem "Ngasag"; Prijanggan’s "Paceklik", and Rahmadi K’s "Ngangseg". This research uses Pierre Bourdieu’s sociology theory. Ngasag is a social arena for ngasag actors through its maneuvering and ngasag is a habit of the peasant’s social condition. The method used in this research is literary research so that the problem of value conflict in "Ngasag", "Paceklik", and "Ngangseg” can be disclosed. From the discussion, this research has successfully revealed that there is a conflict between the ideal value and its practice contained in ngangsag activity in of St. Iesmaniasita, Prijanggana, and Rahkmadi K’s poems.
Keywords
Full Text:
Fulltext PDFReferences
Anwar, R. (2014). Sejarah Kecil Petitte Histoire Indonesia Jilid 2. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Astika, I. G. A. A. (1991). Menuju Pasca-modernisme. Prisma, 10(XX), 84–96.
Astuti, D. (2008). Pangan sebagai Gerak-an Sosial. Basis, 05–06, 51–57.
Bourdieu, P. (2012). Arena Produksi Kultu-ral: Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Muzir, I.R., (Ed.), (II). Bantul: Kreasi Wacana.
Damono, S. D. (1992). Masalah Nilai-Nilai dalam Sastra Kita. Yogyakarta.
Darmoko. (2015). Tinjauan pada Lakon Laire Semar. Paradigma, 5(2), 16–46.
Haryatmoko. (2012). Hermeutik & Iko-nologi: Pergulatan Makna Seni. Basis, 11–12, 15–24.
Hutomo, S. S. (1985). Guritan: Antologi Puisi Jawa Modern 1940-1980 (I). Ja-karta: Balai Pustaka.
Iesmaniasita, St. (1975). Guritan: Antologi Sajak-Sajak Jawi (I). Surakarta: Pustaka Sasanamulya.
Jhonson, R. (2012). Pengantar Pierre Bourdieu tentang Seni, Sastra, dan Budaya. Dalam Muzir, I.R. (Ed.), Arena Pro-duksi Kultural: Sebuah Kajian Sosio-logi Budaya (II). Bantul.
Jones, T. (2015). Kebudayaan dan Kekua-saan di Indonesia: Kebijakan Budaya Selama Abad Ke-20 hingga Reforma-si (I). Jakarta: Yayasan Obor Indone-sia dan KITLV-Jakarta.
Kodiran. (1986). Wanita Jawa dan Kema-juan Jaman. Nilai Anak Dan Wanita Dalam Masyarakat Jawa, 46.
Poerwadarminta, W. J. (1939). Baoesastra Djawa (I). Groningen-Batavia: Wolter’s Uitgevers Maatschappij.
Pujiharto. (2015). Kerelaan Berbagi dan Keberanian Berbeda Perubahan Identitas Priyayi Dalam Dwilogi Pa-ra Priyayi Karya Umar Kayam. Ata-visme, 18(2), 129–142.
Santosa, I. B. (2012). Spritualisme Jawa: Sejarah, Laku, dan Intisari Ajaran. Iqbal Aji (Ed.). Yogyakarta: Memayu Publishing.
Santosa, I. B. (2013). Manusia Jawa Men-cari Keheningan Hati: Menuju Tata Hidup-Tata Krama-Tata Perilaku. Parliena, I., (Ed.), (I). Yogyakarta: CV Diandra Primamitra Media.
Sindhunata. (2012). Hidup Hanyalah Permainan. Basis, 05–06, 12.
Sudrajat. (2015). Perilaku Sosial-Budaya dalam Kaitannya dengan Strategi Peningkatan Kesejahteraan dan Ke-langsungan Hidup Rumah Tangga Tangga Tani Lahan Kering di Desa Bedoyo Ponjong. Patrawidya, 2(16), 289.
Wahono, F. (2008). Runtuhnya Kedaulat-an Pangan Rapuhnya Ketahanan Bangsa. Basis, 05–06, 9.
Widati, S., Suwondo, T., Riyadi, S., Pardi, Prabowo, D.P., Utomo, I.B., Mardianto, H. (2001). Ikhtisar Per-kembangan Sastra Jawa Modern Pe-riode Kemerdekaan. Mardiyanto, H. dan Tavipa, (Ed.), (I). Yogyakarta: Kalika Press.
DOI: https://doi.org/10.24257/atavisme.v20i1.304.98-109
Article metrics
Abstract views : 1504 | views : 1270Refbacks
- There are currently no refbacks.
ATAVISME INDEXED BY:
ATAVISME is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Visit Number: