Metafora dalam Puisi Antikorupsi Karya Penyair Indonesia 
	
	                                 Chafit Ulya
(1*) ,                           Nugraheni Eko W.
(2) ,                           Yant Mujiyanto
(3)             
                            (1)                            
(2) Universitas Sebelas Maret                           
(3) Universitas Sebelas Maret            
 (*) Corresponding Author
	
			
		Abstract 
		
		Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan aspek-aspek metaforis dalam puisi antikorupsi yang ditulis oleh penyair Indonesia. Prosedur penelitian yang digunakan untuk melihat aspek metaforis ini adalah metode deskriptif kualitatif. Kategori metafora yang digunakan terdiri atas empat jenis, yakni metafora antropomorfis, metafora kehewanan, metafora pengabstrakkan, dan metafora sinestetis. Dari analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa di antara empat kategori metafora yang digunakan, tuturan metafora yang mendominasi dalam puisi antikorupsi adalah metafora kehewanan dan pengabstrakkan. Kedua kategori metafora tersebut mengekspresikan perasaan tidak suka dan kecewa para penyair terhadap tindak pidana korupsi. Dengan demikian, puisi antikorupsi merupakan ekspresi penyair dalam mengungkapkan kekecewaan, kebencian, keprihatinan sekaligus perlawanan terhadap korupsi di Indonesia. 
 
 
The aim of this research is to describe and explain the metaphorical aspects of anti-corruption poetries written by Indonesian poets. The procedures of the research is descriptive qualitative method. The category of metaphors used consists of four types, namely anthropomorphic me-taphor, animal metaphor, abstraction metaphor and synesthetic metaphor. The analysis showed that among the four categories of metaphors used, animal and abstraction metaphor dominated the anti-corruption poetries. Both categories of metaphors were expressing the poets’ dislike and disappointment against corruption. Thus, the anti-corruption poetries are the poets’ expressions of expressing disappointment, hatred, as well as the fight against corruption in Indonesia.
		
		 
	
			
		Keywords 
		
		metafora, puisi, korupsi, puisi antikorupsi
		
		 
	
				
			
	
	
							
		
		DOI: 
https://doi.org/10.24257/atavisme.v19i2.246.206-219 		  
						
Article metrics 
 Abstract views : 2993
                         | 
 views : 2036
        
 
																																					
Refbacks 
				There are currently no refbacks. 
	 
						
				
		
		
	
		
ATAVISME INDEXED BY:
      
ATAVISME is licensed under a  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License 
Visit Number:
<div class="statcounter"><a title="web analytics" href="http://statcounter.com/"target="_blank"><img class="statcounter" src="http://c.statcounter.com/10657300/0/6798f753/0/" alt="web analytics"></a></div> View My Stats