Pemikiran Kritis Ibnu Chazm Al-Andalusy Tentang Konsep Cinta Dalam Teks Thauqul-Chamāmah Fil-Ilfah Wal-Ullāf

Eva Farhah(1*), Siti Muslifah(2), Rizqa Ahmadi(3)

(1) Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami, Kentingan Surakarta,
(2) Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami, Kentingan Surakarta,
(3) Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami, Kentingan Surakarta,
(*) Corresponding Author

Abstract


The research adopts the genetic structuralism theory with its emphasis on literary text (intrinsic analysis), socio-cultural background (historic social reality observation), and the writer. The method is the dialectic method, mutual relations between structures of a literary work (the intrinsic features of “Thauqul-Chamāmah fil-Ilfah wal-Ullāf”), historic materialism (socio-cultural background of Andalusia at the time the work was written), and the writer of “Thauqul-Chamāmah fil-Ilfah wal-Ullāf”. The conclusion of the research is that according to Ibnu Chazm Al-Andalusia, the concept of love (Al-chubbun-nazhary) must be based on syari’ah. In another word, the theory of love, the cause of love, expressing love, maintaining love, meeting and “leaving” the one, must be based on syari’ah.

Key Words: genetic structuralism; Thauqul-Chamāmah fil-Ilfah wal-Ullāf; dialectic method;, vision (intellectual thought); concept of love

Abstrak:
Penelitian ini memanfaatkan teori strukturalisme genetik untuk mengungkapkan unsur intrinsik (struktur teks) berdasarkan yang terdapat dalam teks, latar belakang sosial (sosial kultural), dan penulisnya. Metode yang digunakan adalah metode dialektik yang bekerja dengan bermula dari teks dan berakhir kepada teks “Thauqul-Chamāmah fil­‐Ilfah wal-Ullāf”. Hasil analisis penelitian terkait konsep cinta (Al-chubbun-­nazhary) yang berupa pemikiran kritis Ibnu Chazm Al-­Andalusy adalah konsep cinta yang sesuai syariat. Dengan kata lain, konsep cinta, penyebab orang jatuh cinta, perilaku atau ekspresi orang yang jatuh cinta, menjaga kesucian cinta, pertemuan dan perpisahan, kesemuanya berdasarkan syariat.

Keywords


strukturalisme genetik; pemikiran kritis; konsep cinta

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24257/atavisme.v17i2.10.206-216

Article metrics

Abstract views : 1487 | views : 707

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




ATAVISME INDEXED BY:

   

ATAVISME is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

Visit Number:

View My Stats